ora et labora

mencari dengan hati . asa . doa

Milling Fixture July 24, 2010

Filed under: kuLiah teknik industri . — askar @ 6:49 pm

Milling Fixture, salah satu elemen dalam mata kuLiah alat bantu alat ukur. Saya ingin sedikit mengenang mata kuliah semester 6 yang satu ini karena merupakan salah sekian mata kuliah yang berbau mesin-mesin, elektro dan sejenisnya yang saya ga mudeng (setelah menggambar mesin, elemen mesin, robotik) plus mengenang orang-orang di dalamnya (anit, tiw, tia, phino +zulpe, pak dok n esha) yang dengan semangat ’45 mengerjakannya sesungguh hati (semakin cepat selesai, semakin cepat pula bisa jalan-jalan, eh engga ding, mengerjakan tugas lain maksudnya) huhu

lalala

Milling Fixture merupakan peralatan kerja untuk pegangan yang mempunyai klem yang kuat pada meja di mesin milling. Bagian pekerjaan yang paling sulit dari penggilingan adalah mengatur workpiece. Hal ini karena memerlukan konfigurasi yang baik

Gambar 1 Milling Fixture

Milling fixtures biasanya merupakan cetakan padat yang baik. Karena cetakan besi mempunyai karakter yang penting yaitu menyerap dan membasahi hasil vibrasi dari proses pemotongan pada pemotong milling. Fixture yang penting dari milling yaitu komponen pondasi padat, lokasi dan elemen penjepit serta block setting.

  1. Pondasi

Pondasi padat merupakan elemen terpenting dari milling fixture. Itu merupakan piringan dimana lapisan bagian bawahnya halus dan padat. Fixture yang lengkap dibangun dari lempengan ini. Keys disediakan di lapisan bawah lempengan yang digunakan untuk mempermudah dan mengakurasi kelurusan pada fixture di meja mesin penggilingan dengan memasukkannya ke salah satu slot T di meja. Keys ini biasanya diatur di jalur key pada lapisan bawah lempengan dan dicekam oleh bagian sekrup soket untuk setiap key. Fixture ini dipercepat oleh mesin dengan bantuan dua T baut.

  1. Lokasi dan elemen penjepit

Prinsip desain yang sama dengan penjepitan pada milling fixture.

  1. Pengaturan Blok

Setelah fixture telah aman dijepit di meja, workpiece yang benar diletakkan di fixture, kemudian diatur pada penempatan yang benar dengan pemotong.. Jadi inilah kegunaan pengaturan block dan penyelidikan ukuran/ jarak. Pengaturan block ditetapkan pada fixture. Pengukuran jarak ditempatkan di antara pemotong dan reference planes di pengaturan block sehingga mempunyai kedalaman pemotongan yang tepat pengaturan lateral yang tepat pula. Block terbuat dari baja keras, dengan reference planes (feeler surfaces) di permukaan atas. Pada pengaturan yang benar, pemotong harus memotong feeler surfaces sedikitnya 0.08 cm untuk menghindari kerusakan pada block ketika meja mesin berpindah ke belakang untuk unload fixture. Ketebalan feeler gauge harus dijepit di dasar fixturedekat pengaturan block.

Jika setup tidak direncanakan dengan baik dan keakuratan tidak diasuransikan di setup, bagian mungkin akan berakhir sebagai memo. Untuk memastikan setup yang baik, harus menjadi operator menyadari jenis dan benar menggunakan kerja memegang perangkat yang terkait dengan mesin penggilingan.

Sifat – sifat dasar Milling Fixtures

  1. Kuat menahan beban berat
  2. Struktur milling fixtures kuat sehingga bisa menahan dorongan mesin milling.
  3. Pengaturan pemotong harus lebih ditingkatkan.
  4. milling fixtures harus diluruskan dengan locating tennons.
  5. penjepit tetap/keras sehingga kuat menahan getaran mesin.
  6. Terdapat lubang pembuangan tatal agar fixture bersih.
  7. menghemat gerakan, penjepit dapat menahan benda kerja lebih banyak.

MILLING MACHINE VICE

Untuk banyak kebutuhan pekerjaan, mesin vice standar dapat digunakan untuk menjepit bagian kerja di bawah pemotong. Penjepit yang dapat diubah-ubah dapat dioperasikan baik oleh cam maupun oleh skrup.Untuk menyesuaikan bentuk dari berbagai macam kerja, penjepit khusus dapat diletakkan pada penjepit plain pada vice standar.

Pada proses yang pendek, penjepit khusus biasanya dibuat dari logam campuran alumunium atau baja yang lembut dan ringan. Pada proses yang panjang, penggunaan permukaan pada penjepit khusus harus diperkeras dan dapat diperbaharui. Penjepit dari cetakan besi juga sering digunakan. Bagaimanapun pengaturan block yang nyaman dan memungkinkan cukup penting untuk disajikan.

Mesin penggilingan yang visa yang paling umum adalah jenis pekerjaan yang memegang merancang digunakan pada mesin penggilingan pada gambar di bawah ini.

Gambar 2 Plain penggilingan Machine Vise

Gambar 3 Swivel Base

Gambar 4 Swivel Base dan Vise

JENIS-JENIS PERKAKAS BANTU PROSES MILLING

1. Facing fixture vise

Mesin milling digunakan untuk penghalusan datar permukaan dan dudukan permukaan. Milling sering sebagai operasi awal yang dilakukan pada benda kerja. Kebanyakan klem menggunakan pada bidang milling horizontal dengan beberapa tekanan ke bawah pada benda kerja untuk mencegah dari pemakanan berlebih selama pemakanan milling konvensional.

Fixture disediakan dengan peletakan 2 tenon atau pencekam pada bidang dasar pengerjaan dengan meja T. 4 netuk u tempat pengekleman memfasilitasi pengekleman yang kuat dengan ketelitian tinggi diantara 3  pemotong. Sebagian besar industri milling terdiri dari milling tunggal dan referensi  muka benda kerja. Benda baru yang siap untuk permesinan sebelum pengolahan benda selesai dikerjakan. Hal ini dapat dijelaskan dengan tiga metode yaitu index milling, rotary milling, reciprocal millling.

Index milling menggunakan multi stasiun meja index pada sejumlah fixture yang diangkut. Pada rotary milling, sejumlah benda kerja diangkut pada bagian rotary yang dirotasi untuk memberi makan alur benda kerja pada pemotong milling. Pada reciprocal atau pendulum milling, 2 fixture diangkut pada dua dari meja mesin. Benda kerja permesinan pada satu digantikan oleh benda baru yang mana benda kerja pada yang lain sedang dikerjakan.

Facing fixture vise digunakan untuk mencekam benda kerja yang terpasang kuat pada meja. Jenis fixturenya antara lain adalah plain vise, meja rotari (swivel), indexing head (untuk pembuatan roda gigi). Fixture atau vise ini digunakan untuk pengerjaan presisi dengan berbagai ukuran.

Gambar 5 Facing fixture vise d-series anglock

Gambar 6 Facing fixture vise Double-lock

Gambar 7 Type of Facing fixture vise

2. Slotting fixtures

Pada proses pelubangan, benda kerja seharusnya diklem dekat pada porsi yang sedang dikerjakan semungkinnya. Penempatan yang lebih besar sebaiknya sudut plat dilubangi pada jangkauan pasak dari pahat pelubangan. Lubang dapat digunakan untuk pengaturan pemotong. Benda kerja diklem terhadap sudut plat dengan memutar klem pengunci. Pada bagian dasar dilubangi untuk meletakkan penjepit yang menandai fixture dengan mesin pemutar.

Alat yang digunakan untuk mengubah gerakan rotary dari spindle ke gerakan bolak-balik, biasanya untuk pembuatan keyways dan splines.

Gambar 8 Slotting fixtures

3. Arbor

Berfungsi untuk mencekam mata potong yang terpasang pada spindle utama.

Gambar 9 Arbor

4. Collets

Berfungsi mencekam mata potong khususnya proses pembuatan lubang dan taper.

Gambar 10 Collets

RAHANG RAGUM UNTUK FUNGSI-FUNGSI KHUSUS

Berdasarkan kapasitasnya untuk mencekam dengan kuat atau memberikan tekanan tetap, ragum dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam produksi di bengkel-bengkel kecil dimana umumnya memerlukan penyesuaian peralatan dan teknik/metode untuk pekerjaan-pekerjaan secara manual dengan tangan. Operasi-operasi di bengkel besar akan memerlukan jig atau alat tekan yang dapat digabung dengan ragum tertentu atau alat lain dari ragum biasa.

Satu masalah yang timbul adalah bagaimana mencekam benda kerja dengan kuat tanpa meninggalkan bekas kasar dari ragum; masalah lain yaitu bagaimana memegang part kecil dengan ragum yang relatif besar. Ada solusi mudah untuk masalah-masalah tersebut.

Terlepas dari alas penyelip atau jepitan lunak yang dapat digunakan untuk melindungi benda kerja, seringkali hal ini cukup untuk memegang benda kerja dengan kardus seperti pada kardus rokok. Karena ketipisannya dan disokong dengan jepitan logam, hal ini akan memberikan cekaman yang lebih kuat pada benda kerja daripada jepitan fiber yang tebal. Lembaran logam seperti alumunium dan kuningan, serta semua material logam lunak juga dapat digunakan. Jika bagian utama dari benda kerja mengalami permesinan atau akan mengalami kerusakan akibat dari jepitan ragum standar, sepasang permukaan halus dari baja lunak akan mengubah bangku ragum, untuk fungsi ini, menjadi sebuah nesin ragum tetap.

Saat ini, memegang sebuah mesin ragum lebih nyaman dilakukan pada bagian dasar/kaki bangku ragum, dengan menggunakan mesin ragum untuk memasang benda kerja, dan berdasar prinsipnya, ragum kecil tertentu, atau penjepit ragum, dan bahkan kempa pembuat perkakas dapat dipasang untuk benda kerja kecil.

Alas baja lunak, seperti pada gambar a, disesuaikan dengan features dari komponen, memungkinkan komponen tersebut dapat dicekam dengan aman dan kuat bahkan saat rahang lunak tidak efektif. Komponen tersebut mungkin merupakan  kesatuan atau penyumbat dengan ulir eksternal atau hanya berupa sekrup standar, dimana bagian alas akan dibor dan diikat pada bagian tengahnya dan kemudian digerakan pelan-pelan pada permukaannya untuk dicekam. Pipa dengan diameter kecil atau berdinding tipis dapat dipegang dalam lubang datar; dan dengan meng-countersinking bagian atas lubang, keling countersunk dapat dibuat dari batang.

Jenis operasi yang menggunakan alas-alas tersebut adalah seperti pada gambar b. Suatu kepala kancing dari keling (1) dapat dibuat dari batang, mencekamnya dalam alas dengan tingkat keamanan yang sesuai dan membentuknya dengan suatu pukulan/hantaman. Ini dibuat dengan cara yang biasa dari batang baja silver,  mencekungkan pada bagian tengahnya dengan bor dan membulatkan rongganya dengan sebuah bola baja dan pukulan sebuah martil. Pengerasan dan pemanasan harus disertakan jika hantaman dilakukan berkali-kali. Suatu keling countersunk (2) dibuat dengan memukul bagian ujung batang menjadi countersink dan mengisinya hingga tumpah. Pipa (3)-setelah pendinginan logam dengan memanaskannya hingga memerah dan menyumbatnya dalam air jika logam adalah tembaga atau kuningan, -dimuaikan dengan suatu hantaman taper. Penyesuaian menjadi suatu kesatuan kerucut  seperti ujung suar menyebabkan sebuah pipa pendek sesuai/pas.

Suatu operasi penekanan sederhana dapat dilakukan dengan rahang berpancang seperti pada gambar c. Alat  ini berguna untuk menekan potongan yang mengunci sebuah selang fleksibel tetap pada kesatuannya. Awalnya, potongan tersebut adalah sebuah cincin dari kuningan yang didinginkan yang terselip pada selang. Kemudian  perpaduan tersebut didorong masuk ke dalam tangki yang mempunyai pintu/mulut di ujungnya; dan prosesnya diselesaikan dengan suatu tekanan pada rahang penjepit. Biasanya radii-nya dapat langsung ditetapkan.

Sebuah separuh potongan, seperti pada gambar d, dapat diselesaikan dengan rahang penjepit seperti pada diagram sebelumnya. Pengeboran dengan dua garis pusat dibuat untuk memproduksi radii pada satu rahang penjepit untuk radius batang, yang lainnya untuk radius luar dari potongan dan bagian permukaan dari rahang penjepit ini dipotong disesuaikan dengan ketebalan potongan. Jika diperlukan, pembentukan awal dapat dilakukan pada rahang penjepit seperti pada diagram di bawah.

Pinggiran roda dapat diproduksi diatas lembaran disk logam, penekanan antara sebuah cincin keras atau cincin penutup dan sebuah pusat penymbat dengan ukuran yang sesuai, sementara pinggiran roda pada ujung lurus dapat dibentuk dengan menghantam sebuah material flat/datar atau material persegi. Dengan menggunakan lempengan material, sudut pencayahaan dapat dibuat pada jalur ini-dan hal ini mengubah saluran pada saat pemukulan/hantaman kedua seperti pada gambar e. Untuk operasi pemotongan (lebih dipilih menggunakan sebuah ragum bekas) rahang penjepit dapat dibuat seperti pada gambar f, dengan pahat cetakan baja dan lanasan sempit.

Gambar 11 Special Vice Jaws

Untuk benda kerja yang sederhana dan dalam batch yang kecil mesin vice sangat tepat untuk digunakan. Beberapa mesin vice jaws mempunyai  alur/lekuk V vertikal dan horizontal. Yang memfasilitasi untuk memegang benda kerja dalam posisi vertikal ataupun horisontal. Beberapa bentuk yang  khusus (tidak umum) dapat di pegang/ dicengkeram  pada vice dengan menggunakan jaws khusus yang sesuai. Kapasitas dari vice dapat di tingkatkan dengan menambah extention jaws (gambar a). Vice jaws dapat di tambahkan locator. Gambar b menunjukkan  sebuah fix jaw dengan angular slot dan pin sandaran untuk meningkatkanpengumpulan lokasi dan penyetopan vertikal benda kerja. Dan jaw yang dapat di gerakkan yang lain adalh permukaan sederhana yang digunakan untuk clamping. Beberapa benda kerja membutuhkan  locator diantara kedua jaws seperti pada gambar c. Pada beberapa kasus kedua jaws harus lurus dengan yang lain. Ini dapat diakali dengan menambahkan pin dan bushing. Beberapa mesin vice mempunyai lokasi slot untok kepresisian posisi jaws. Jaws ini ditmbahkan dengan tenons seperti gambar d.

Operasi milling dapat di klasifikasikan sebagai:

  1. Facing
  2. Slotting

 

One Response to “Milling Fixture”

  1. handika Says:

    mantap..


Leave a comment